KESEIMBANGAN ALAM

Barangkali ada sebagaian orang yang tertarik untuk memperlihatkan kejadian-kejadian yang kontradiktif dialam ini, misalnya ada cahaya dan gelap, kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kebatilan, dan lain sebagainya. Kemungkinan orang ini lantas mendambakan sekiranya didunia ini hanya ada cahaya, kebaikan dan kebenaran serta hal-hal yang positif saja, tentunya dunia ini akan lebih baik dan tentram.

Atau barangkali terselip dihati orang ini satu pertanyaan ”mengapa Allah SWT menjadikan segala yang negatif dan tidak baik itu?” ia mengira bahwa itu semua tidak membawa manfaat bagi kehidupan manusia.

Orang yang berfikir semacam ini, boleh jadi belum dapat menyelami hikmah yang terkandung dalam semua ciptaan Allah SWT, atau tidak tahu karena keterbatasan ilmunya.

Allah SWT yang maha suci dan maha bijaksana. Mengetahui segala ciptaaNya, ia mampu mendeteksi apapun dari semua sudut. Dalam sebuah hadits Qudsi Allah berfirman ”Aku adalah Allah yang tiada Tuhan selain Aku, Kuciptakan untuk masing-masing pengikutnya, berbahagia pengikut kebaikan, dan celakalah mereka yang telah Kujadikan sebagai pengikut kejahatan, dari tangan mereka kejahatan akan melanda, celaka dan binasalah orang yang kemudian berkata:”Kenapa dan bagaimana semua itu dapat terjadi?”

Oleh karena itu, siapa saja yang sering berkomentar dengan sinis dan menyesali atas segala ciptaan Allah SWT, seperti kata-kata: Untuk apa?Bagaimana ?. Jika sekiranya, seakan-akan ada sesuatu yang kurang atau tidak tepat dengan ciptaan Allah SWT itu, maka dia tidak lebih dari orang tidak memahami himah dan termasuk manusia yang menentang dan sok pintar dihadapan Allah SWT.

Ketahuilah bahwa keberadaan alam semesta ini seperti apa adanya termasuk hal-hal yang seakan kontradiktif, adalah merupakan wujud kesempurnaan ciptaan Allah SWT, tidak ada satupun yang lebih baik atau lebih sempurna dari yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dari empat alaternatif perkiraan tentang kejadian alam itu sendiri.

Pertama : Alam harus terjadi apa adanya, berikut substansinya, baik positif maupun negatifnya.
Kedua : Alam harus terjadi hanya melengkapi dengan hal-hal yang positif saja.
Ketiga : Alam harus terjadi hanya melengkapi dengan berbagai macam yang negatif saja.
Keempat : Alam ini tidak harus ada sama sekali.

Hanya ada empat alternatif kemungkinan tersebut diatas, dan tidak mungkin ada alternatif lainya.

Mari kita kaji keempat alternatif kemungkinan itu. Kita mulai dari alternatif keempat, yaitu alam tidak harus ada, ini adalah alternatif yang sangat mustahil dan tidak rasional oleh karenanya tidak perlu dikomentari.

Sementara alternatif ketiga, yaitu alam harus diisi dengan yang negatif saja, ini juga mustahil tidak bermanfaat dan itu tidak mungkin.

Alternatif kedua, yaitu Alam diisi dengan yang positif saja, ini kedengarannya baik, tapi bila itu terjadi, maka tidak akan ada dinamika dalam hidup ini, karena banyak hal yang tidak berfungsi.

Dengan demikian, maka tinggal alternatif pertama, yaitu keberadaan alam seperti apa adanya, adalah merupakan alternatif yang palng mungkin diterima, karena memang apa yang telah Allah ciptakan itulah yang terbaik dan yang paling sempurna, persis seperti apa yang dikatakan oleh Al-Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin : Tidak mungkin ada yang lebih baik dari apa yang sudah ada.

Kondisi alam seperti apa adanya ini adalah bukti kebenaran sifat dan Asma Allah SWT, sebagaimana bukti atas kebenaran berbagai masalah yang berkaitan dengan akhirat, yang tidak dapat dimengerti kecuali dengan adanya alam seperti ini, disamping itu ia juga bukti tentang keberadaan alam itu sendiri,bukankah sinar tidak dapat diketahui tanpa adanya gelap? Kebaikan baru dikenal bila ada kejahatan, demikianlah banyak hal yang tidak dapat diidentifikasi kecuali bila ada lawanya.

Segala yang dipaparkan diatas adalah catatan yang cukup penting dan perlu diperhatikan, mengingat masalahnya cukup detil dan perlu penjabaran yang luas.
Hanya Allah yang berkata benar dan dialah yang memberi petunjuk.
sumber : http://rabithah.net

Baca selengkapnya......